Thursday, March 4, 2010

Hatiku Terserpih !

Kalah dalam pertaruhan judi ,
Terbebel kata-kata yang pedih ;
Teringat orang lupakan budi ,
Sakit pedih hatiku terserpih .

Kasut direndam dalam baldi ,
digosok bersih dengan berus ;
Orang yang meninggalkan pengundi ,
Bagai pancang digoyang arus .

Air muka gadis berseri-seri ,
Sopan santun hatinya suci ;
Yang Berhormat menarik diri ,
Tentu semua orang benci .

Buah pisang diangkut lori ,
Ditimbang pula dengan kati ;
Apa jua alasan diberi ,
Amanat tidak boleh diganti .

Tiada rotan akar diganti ,
Susu lembu nama sapi ;
Pantang amat rakyat dikhianati ,
Akhirnya balasan menara dikecapi .

Menjeram dalam air hangat ,
Menonyoh badan yang berdaki ;
Berdiri tegak dengan semangat ,
Dari rambut sampai ke kaki .

Mengetuai penghuni Taman Sari ,
Bertemu dangan Dato’ Seri ;
Menyempurnakan amanah kami beri ,
Jangan sewenang-wenang menarik diri .


Bakar kemenyan dengan sabut ,
Asap di pangkal pucuk kecut ;
Menghadapi masalah dia cabut ,
Itu perangai kaki pengecut .

Orang salah harus dikritik ,
Lantang menyuarakan masalah rakyat ;
Sesat dalam lautan politik ,
Hanyut lenyap dalam hayat .

Sikap jimat harus disemat ,
Kata orang dia lebih ;
Tingkah laku Yang Berhormat ,
Luka parah hatiku terserpih .

No comments:

Post a Comment